pendidikan karakter
Oleh;
Karakter Bangsa(Nation character) yaitu ciri khas suatu bangsa yang membedakannya
dari bangsa lain. Dimana karakter ini
dipengaruhi oleh pengalaman sejarah, budaya juga masalah politik. Tentulah hal
ini menjadi Penting karena dengan memiliki karakter yang kuat suatu bangsa akan
memiliki martabat yang tinggi hingga memiliki kesetaraan derajat dengan bangsa
lain hingga bangsa tersebut dapat berkiprah bahkan dominan dalam pergaulan dan masalah Internasional. Secara etimologi
karakter diartikan ” Watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang
yang terbentuk dari hasil internalisasi
berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan
untuk cara pandang,
berpikir, bersikap, dan
bertindak”. Bila merujuk pada pengertian tersebut maka Jelaslah karakter
terbentuk karena proses bukan kejadian yang tiba-tiba.
Ditengah era post modernism( globalisasi) suatu bangsa perlu memperkuat karakter baik
yang dimilikinya. Sebab bangsa yang
tidak memiliki karakter yang kuat akan lemah ketangguhan budaya local serta
Nasionalismenya. Hingga terombang-ambing oleh perubahan dan menjadi bangsa yang
tidak berkarakter (labil/tidak punya prinsip) bahkan selalu menjadi budak
perubahan akhirnya salah kaprah dan
dangkal dalam mengartikan modernisme; Modernisme hanya diartikan dari segi
fisik saja bukan pada Intelektual dan sikap, misalnya pakaian, hiburan, makanan dan traveling sementara untuk pendalaman ilmu pengetahuan dan kematangan
akhlak menjadi sesuatu yang tak tersentuh(untouchable).
Berikut adalah daftar Karakter bangsa Indonesia yang ingin dibangun menurut Inpres
no 1/2010 yaitu;
Religius,
Sikap Jujur,Toleransi,Disiplin,Kerja Keras,Kreatif,Mandiri,Demokratis,Rasa
Ingin Tahu,Semangat kebangsaan,Cinta Tanah Air,Bersahabat/Komunkatif,Cinta
Damai,Gemar Membaca,Peduli Lingkungan, Peduli
Sosial. Tanggung Jawab. Dari sederetan
idealism karakter yang ingin dibangun ini apakah nyata adanya atau baru sebatas
cita-cita yang masih jauh dalam pencapainya, lalu konkritnya bagaimana
mewujudkanya? Siapa yang jadi motornya?
Sebelum
membahas lebih jauh berikut adalah data dari kemdiknas tentang kwlitas SDM Bangsa Indonesia yaitu;
·
International Education Achievement (IEA)
Kemampuan
membaca siswa SD menempati urutan 30 dari 38 negara.
·
The Third International Mathematics and Science
Study Repeat (1999).
Kemampuan
Siswa bidang Matematika dan IPA berurutan menempati urutan 34 dan 32 dari
38
negara.
·
UNDP
Human
Development Index, tahun 2002 dan 2003 berurutan menempati urutan 110 dari
173,
dan 112 dari 175 negara.
Disamping itu Pemberitaan
Media Massa yang santer, tentang fakta
destruktif bangsa Indonesia.(tawuran, anarkhi dll)
ü Merajalelanya
Korupsi; dimana pelaku korupsi sudah sangat berani dan unjuk beking serta unjuk
kepandaian berkelit serta memutar balikan fakta.
ü Merajalelanya
Penyakit Social; Seperti Pergaulan bebas, Narkoba, Perjudian, Prostitusi baik
terselubung maupun terang-terangan dan Premanisme.
ü Lunturnya
pemahaman Pancasila dan Rasa nasionalisme; beberapa sekolah elit sudah
melupakan hari-hari Besar Nasional
ü Lunturnya
sikap sopan santun sebagi budaya timur; akibatnya sering terjadi ketidak
harmonisan hubungan diantara sesame bangsa Indonesia karena yang diutamakan
adalah egoisme pribadi. Bentuk riilnya main hakim sendiri.Rakyat kecil dan anak
Muda banyak yang mudah Putus asa(tidak mandiri/Minder).
ü Lunturnya
persatuan dan gotonh royong
Dari
fakta tersebut dapat kita rasakan
sekarang betapa sulitnya mencari tokoh yang dapat dianut oleh
semua kalangan, kita tidak lagi memiliki
tokoh sehebat Moch Hatta, Bung Tomo, H
Agus Salim, M Natsir , Jendral soedirman atau polisi yang jujur seperti Hugeng
atau ulama besar seperti Buya Hamka dimana mereka disamping kemampuan ilmunya yang sangat memadai juga
hebat dalam tataran aplikasinya juga dalam keiklasanya memajukan bangsa mereka
pun dapat diterima oleh semua suku yang ada di Indonesia.
Dari
sekian banyak Pahlawan yang memiliki karakter ke Indonesiaan dan dapat dibanggakan penulis akan
menyuguhkan beberapa contoh orang berkarakter yang bisa ditauladani . yaitu
Jendral Soedirman kita semua tahu beliau sangat religious dan sangat paham akan
aturan agama, beliau juga punya hati yang lembut ketika pasukanya kehabisan
bekal dalam kondisi sakit oleh anakad buahnya diberi makan sup beliau tidak mau
dan memilih makan sama dengan yang dimakan anak buahnya,juga ketika
perbekalan pasukanya kian menipis beliau
merelakan seluruh perhiasan istrinya dijadikan modal perjuangan. lalu sekarang bisakah kita menunjukkan contoh
manusia yang penuh keilasan sepeti Jendral Soedirman, Contoh lainya adalah Bung
Hatta bagaimana beliau menjual tanahnya yang luas di sawah Lunto utnuk
membiayai perjuangan bangsa Indonesia
beliau sama sekali tidak memikirkan kesejahtraan pribadinya belum lagi
beliau dibuang kesana kemari oleh pmerintah colonial bahkan dipenjara semua itu
beliau jalani dengan penuh keiklasan demi bangsa dan Negara juga pada waktu itu amat banyak tokoh2 yang
bisa dijadikan panutan beliau berdua adalah
contoh yang mewakili kearifan Nasional bangsa Indonesia pada waktu itu.
Pendidikan karater (carakter Building) dapat diartikan Penanaman
keseluruhan nilai-nilai luhur yang dimiliki suatu bangsa bersendikan
religious,norma, aturan yang berlaku dan kearifan local kepada peserta didik
melalui bermacam metode dan ketauladanan sehingga menghasilkan anak didik yang
berakhlakul karimah berwawasan global dan berkepribadian Indonesia.
Untuk menjaga
kelangsungan hidup Negara Indonesia yang besar ini dan untuk menjaga kewibawaan
serta martabat bangsa agar sejajar dan dihormati bangsa lain. Tentu kita harus
mendukung upaya apapun dan oleh siapapun
dalam rangka membangun karakter bangsa agar memiliki sifat-sifat yang
tertulis diatas. Kenyataan memang pahit
dan menyedihkan bila kita mendengar kisah-kisah orang Indonesia yang berada di
Luar Negeri mereka mendapat julukan-julukan yang sangat menyakitkan sebagai
contoh di Negeri tetangga disebut pendatang haram dan entah apa lagi julukan bangsa kita di
Negara lainya. Sekedar untuk bercermin mari kita tengok Negara tetangga kita
bagaiman seorang Mahatir Muhamad bisa mengangkat citra bangsa melayu hingga
menjadi tuan di Negaranya sendiri. Bagaimanakah dengan bangsa kita apakah para
politisi, ulama, pemerintah, masyarakat, dan komponen lainya serius membangun
karakter bangsa ini. Jika serius mengapa contoh yang disuguhkan setiap hari
kepada generasi muda yang kekisruhan dan kekisruhan saja kemanakah Generasi
muda kita mencari sosok contoh yang bisa dianutnya. Apakah kita tidak malu
dengan bangsa lain yang selalu
mempertontonkan keberhasilan? Apalagi jika memperhatikan kata-kata tokoh
pendidikan kiat Prof Arief Rahman Hakim beliau sering mengatakan dalam
mentransfer nilai-nilai yang baik sangat dibutuhkan Model yaitu contoh.
Rumusan-rumusan diatas tak akan berhasil
dan tentu saja akan gagal total bila dalam pelaksanaanya tidak serius dan tidak
segera untuk memulainya, kita mulai dari diri sendiri dulu kemudian di Rumah
kita masing-masing selanjutnya orang dewasa, para guru, orang tua, pemerintah
masyarakat tokoh- tokoh politik jika menginginkan Pendidikan Karakter ini
berhasil harus bersedia menjadi tokoh panutan yang bias ditauladani.
Mudah-mudahana anak Muda Indonesia Bangkit lalu membangun Negara dengan Pondasi
Iman, Taqwa Cerdas dan menghargai sesama. Amiin
Daftar Pustaka
1.
Riwayat
Jendral Soedirman (Youtube)
2.
Mempengaruhi
Jiwa & akal Anak M Rasyid Dimas Pustaka alkautsar
3.
Pendidikan
karakter by Dony Kesumah (Goggle)
4.
Pendidikan
Karakter Darwis Spd Mpd (Diknas Pusat)
5.
Moch
Hatta, memoir,PT Tinta Mas Indonesia,1979
6.
Runtuhnya
Negara dan Bangsa,Agus Surata& Tuhana Taufiq A penerbit UPN Veteran
Jogjakarta Press
Comments
Post a Comment